Mengapa Faktor Ekonomi Menjadi Penyebab Utama Meningkatnya Angka Putus Sekolah di Indonesia


Mengapa Faktor Ekonomi Menjadi Penyebab Utama Meningkatnya Angka Putus Sekolah di Indonesia

Angka putus sekolah di Indonesia masih menjadi permasalahan yang serius hingga saat ini. Salah satu faktor utama yang menyebabkan meningkatnya angka putus sekolah adalah faktor ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari kondisi ekonomi masyarakat Indonesia yang masih tergolong rendah, terutama di daerah-daerah pedesaan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020 terdapat sekitar 3,7 juta anak usia sekolah di Indonesia yang putus sekolah. Mayoritas dari mereka berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah. Keluarga yang tidak mampu secara finansial seringkali terpaksa memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan anak-anak mereka karena biaya yang harus dikeluarkan untuk sekolah terlalu tinggi.

Selain itu, faktor ekonomi juga memengaruhi akses pendidikan bagi anak-anak di daerah terpencil. Biaya transportasi dan akomodasi yang tinggi membuat banyak anak di daerah terpencil sulit untuk mengakses sekolah. Akibatnya, banyak anak di daerah terpencil yang akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan mereka.

Selain itu, faktor ekonomi juga berdampak pada ketersediaan fasilitas pendidikan yang memadai. Banyak sekolah di daerah pedesaan yang tidak memiliki fasilitas yang memadai, seperti gedung sekolah yang tidak layak, kurangnya buku-buku pelajaran, dan kurangnya fasilitas penunjang lainnya. Hal ini membuat kualitas pendidikan di daerah pedesaan menjadi rendah, sehingga banyak anak di daerah pedesaan yang akhirnya putus sekolah.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah perlu meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah. Pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan di daerah pedesaan agar anak-anak di daerah terpencil dapat mengakses pendidikan dengan lebih mudah. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan bantuan finansial kepada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah agar mereka dapat membiayai pendidikan anak-anak mereka.

Dengan meningkatkan akses pendidikan dan kualitas fasilitas pendidikan, diharapkan angka putus sekolah di Indonesia dapat dikurangi dan anak-anak dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah dapat mendapat kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Referensi:
1. Badan Pusat Statistik (BPS). (2021). “Statistik Pendidikan Indonesia”. Diakses dari
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2021). “Program Peningkatan Akses Pendidikan di Daerah Terpencil”. Diakses dari